Featured Post

Mengajak Kepada Kebaikan

Image
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: . من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه . “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893). . Fawaid hadits: . • Keutamaan dakwah di jalan Allah dan menunjukkan kebaikan kepada orang lain, baik kebaikan dunia atau akhirat • Orang yang menunjukkan kebaikan maka akan mendapatkan pahala karena telah menunjukkan kebaikan serta pahala orang yang mengikutinya. • Amal yang bisa dirasakan oleh orang lain lebih besar manfaatnya dibandingkan amal yang manfaatnya terbatas untuk diri sendiri. • Hadits ini mencakup orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan perbuatannya, meskipun tidak dengan lisannya. Seperti orang yang menyebarkan buku-buku yang bermanfaat, berakhlak mulia dan berpegang teguh dengan syariat Islam agar manusia juga bisa meneladaninya. • Keutamaan mengajarkan ilmu dan besarnya pahala seorang pengajar yang mengharapkan pahala di ...

Kisah Sedih Wafatnya Ibu Nabi

Setelah peristiwa pembelahan dada oleh malaikat jibril, Nabi Muhammad dikembalikan oleh pengasuhnya Halimah kepada ibundanya Amimah di kota Mekkah.

Aminah sangat  menyayangi dan mencintai putranya tersebut.
Suatu saat hari Ibunda Aminah mengajak putranya (Muhammad) yang masih kecil itu ke Madinah untuk menziarahi sanak saudaranya dari pihak ibu dan menziarahi makam ayahnya.

Kepergian mereka ke Madinah kali ini disertai oleh Ummu Aiman (budak perempuan milik Abdullah ayah nabi muhammad ). Setalah selesai melepas rindu dengan keluarga dan kuburan suaminya disana, Rombongan ibunda Aminah bergerak untuk kembali ke Mekkah.
Namun,  Ditengah perjalanan  pulang kembali ke kota Mekkah, tepatnya di desa Abwa’ Aminah  jatuh sakit, dan sakitnyapun semakin parah sehingga beliau wafat dan di makamkan di tempat tersebut.

Air mata tumpah mengiringi kepergian ibunda Aminah.

Kemudain Ummu Aiman yang menjadi pengasuh Muhammad menyerahkan Nabi Muhammad kepada kakeknya Abdul Muthallib yang berada di kota Mekkah.

Dan Abdul Muthallib adalah seorang kakek yg sangat sayang dan cinta kepada Muhammad, rasa kesayangan dan kecintaan tersebut bahkan melebihi rasa cinta dan sayang kepada anak-anaknya sendiri.

Nabi Muhammad di asuh oleh kakeknya selama 2 tahun,  lalu setelah kakeknya meninggal,  pengasuhan beliau ditanggung oleh pamannya Abu Thalib.

Comments

Visitor

Online

Related Post